Saat melihat ruangan yang bernamakan ICU berpikir ruangan tersebut adalah ruangan yang tidak ada manusia yang berwajah tak sedu didalamnya. Semua meratap menyembunyikan sesuatu yang itu tak biasa walau biasa dalam hal medis. Jika melihat seseorang berbaring di ruangan tersebut tak tahu harus berkata apa itu kemungkinan pertama, kemungkinan kedua adalah saat melihat orang tersebut prihatin dan mendoakan tak tahu harus berdoa selayaknyya yang bagaimana? Melihat alat yang tergeletak berbunyi dan dari alat itu detak jantung diperkirakan dan kehidupan juga dimungkinkan peluangnya. Medis sebuah kata yang kerap terdengar dimana- mana tak lain dan tak sedikit orang mengenalnya ada di ruangan ini. Jika tak bertanya banyak maka semua akan terdiam sepi tak mengerti apa maksudnya? bagaimana kondisinya? Medis memungkinkan seseorang dalam menentukan kehidupan atau kematian diperjalanannya. Kehati- hatian dalam menjalankannya atau kelalaian akan menjadi musibah keluarganya. Hanya yang berdedikasi tinggi yang bisa mengerti semua hal tentang ini, yang memberikan ketetapan yang bisa menentukan, hanya yang bisa merencanakan itulah medis.
Dalam ruangan ini terbersit istilah yang lain yaitu sterilisasi. Kesterilan medis dalam penanganan dan segala hal yang ada dalam sikapnya itulah steril yang tak ada batasan. Kalau matemetika dapat mengstrerilkan angka atau menghilangkan angka dalam dunia medis mensterilkan segala yang tak bisa diduga kenegatifannya. Semua harus disterilkan dalam ruangan ini, jika tidak medis tidak dapat bekerja maksimal, jika tidak tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya apakah menambah banyak penduduk atau menambah banyak penyakit yang ada? Nah, penyakit itu yang mesti disebut dalam ruangan ini. Penyakit bukan untuk dicerca dan dimaki- maki dia, namun sabar yang ia latih kepada yang berhak. Penyakit banyak yang memaki, banyak yang pesimis, banyak yang mencela," Gara- gara... ini ni.." Namun yang ada disekelilingnya tak tahu kebermanfaatan yang ada didalamnya, dalam penyakit melatih banyak keikhlasan dan kesabaran itu yang diajarkan yang membuatnya. Tak tahu apa yang harus dilakukan namun konsisten dan berangsur- angsur dalam keikhlasan dan ikhtiar maka yang membuatnya akan memberikan yang terbaik, walau itu menyedihkan atau menggembirakan?
0 komentar:
Posting Komentar