Matematika itu identik dengan
pikiran, sejarah,struktur, dan eksperimen. Matematika terbagi dalam ¼ ilmu, ¼
struktur, dan bagian lainnya adalah pikiran, hidup, waktu, ruang, rasa, karsa,
serta cipta. Pada diri manusia sendiri pun adalah matematika, dimana bisa
hidup, merasakan, itu yang dirasakan orang untuk mempelajari dan memikirkan
matematika. Dapat dikatakan bahwa waktu adalah separuh kehidupan, statement ini tidak lepas dari ilmu
sejarah matematika. Kenapa? Separuh sama dengan setengah dari satu. Pernyataan
ini juga terhubung dengan ilmu matematika bahwa 1-1/2=1/2, Jika waktu
ditiadakan maka waktu yang lampau, sekarang, dan yang akan datang adalah sama.
Maka berarti diwaktu itu kita hidup, bekerja, bersenang- senang , dan juga
mati.
Matematika pada hakekatnya mencakup
dimensi ruang dan waktu. Hal ini menjadikan seorang matematikawan memikirkan
hubungan antara ruang dan waktu. Berbicara sejarah yang dikaitkan dengan ruang
- ruang disini adalah apa yang dirmu pikirkan sekarang-. Ruang ada dipikiranmu
sendiri bahwa semua yang dirimu lihat adalah suatu tiruan dari apa yang kamu
lihat. Saat dirimu melihat dari mata bunga itu adalah tiruan bunga karena hal
itu ada diluar pemikiranmu. Saat kita memikirkan ruang, dan ruang didunia ini
bisa kita mampatkan , maka terbyang banyak imajinasi. Sebagaimana bahwa kita
menjadikan aliran udara dapat dilihat, jika aku batuk akan menghasilkan larva,
itulah apa yang ada dipikiran kita jika ruang ini dimampatkan oleh manusia.
Manusia tidak dapat memanipulasi ruang dan waktu, tetapi matematikawan dengan
pikirannya dapt memanipulasi ruang dan waktu dalam pikirannya.
Ruang dalam pikiran kita pada
hakekatnya terbagi atas isi dan wadah. Andaikan ruang adalah sebuah ember
isinya air maka wadah ember yang berisi air, maka banyak sekali
pengilustrasiannya. Substansi dari isi diantaranya adalah material, objek, dan
hakekat. Substansi dari wadah adalah kerangka, skema, formal, dan baju.
Pada dimensi waktu kita tidak bisa
memanipulasi waktu. Jika diandaikan pada kasus apakah A=A? Maka jawabannya A=A
andaikan A tidak terikat pada waktu. Sifat dari pikiran manusia pada pola pikir
terkair waktu terdapat dalam pikiran dan luar pikiran.
Matematika menurut plato(1500 SM)
terdiri dari idealisasi dan abstraksi. Ideslisasi adalah keabsolutan , dimana
pikiran kita tak terbatas pada pemikiran- pemikiran. Abstraksi adalah suatu
ketiadaan dimana pikiran kita memikirkan apa yang tidak dijangkau pada kehidupan
nyata.
Pada sejarah matematika terdapt
beberapa aspek dari matematikawan terkait ruang lingkup pemikiran studi
matematika yaitu:
1.
Matematika
Formal(dipelajari saat diperguruan tinggi, sudah menyangkut abstraksi, ini
merupakan pemikiran matematika dalam pengikut Plato ).
2.
Model
Formal(dipelajari saat di sekolah menengah atas, merupakan pemikiran dari
pengikut Plato).
3.
Model
Kongkrit(dipelajari saat sekolah menengah pertama, pemikiran Plato)
4.
Matematika
Kongkre(dipelajari saat sekolah dasar
pemikiran dari Aristoteles)
Banyak sekali pemikiran- pemikiran matematika yang lain
yaitu:
David Hilbert : tentang foundalisme(tidak percaya begitu saja
dengan fakta, tetapi harus dibuktikan), Formal, Idealism.
Brouwer : Intuisi/ Anti foundalism(percaya begitu saja terhadap
apa yang ada).
Immanuel Kant : Pikiran, Pengalaman, Sintetik, dan Apriori.
Beberapa pemikiran- pemikiran ini
yang menjadikan matematika berkembang sampai sekarang dari zaman Plato,
Aristoteles, Hilbert dan lain sebagainya. Inilah saat kita membuat eksperimen
ruang dan waktu, sejarah matematika yang sudah terlampaui dapat diulang kembali
dalam terkaitan materi/ isi.
Sumber: Dr. Marsigit, M.A