Senin, 14 Mei 2012

Review Of Ideas Of The Man Of Mathematics


Matematika itu identik dengan pikiran, sejarah,struktur, dan eksperimen. Matematika terbagi dalam ¼ ilmu, ¼ struktur, dan bagian lainnya adalah pikiran, hidup, waktu, ruang, rasa, karsa, serta cipta. Pada diri manusia sendiri pun adalah matematika, dimana bisa hidup, merasakan, itu yang dirasakan orang untuk mempelajari dan memikirkan matematika. Dapat dikatakan bahwa waktu adalah separuh kehidupan, statement ini tidak lepas dari ilmu sejarah matematika. Kenapa? Separuh sama dengan setengah dari satu. Pernyataan ini juga terhubung dengan ilmu matematika bahwa 1-1/2=1/2, Jika waktu ditiadakan maka waktu yang lampau, sekarang, dan yang akan datang adalah sama. Maka berarti diwaktu itu kita hidup, bekerja, bersenang- senang , dan juga mati.
Matematika pada hakekatnya mencakup dimensi ruang dan waktu. Hal ini menjadikan seorang matematikawan memikirkan hubungan antara ruang dan waktu. Berbicara sejarah yang dikaitkan dengan ruang - ruang disini adalah apa yang dirmu pikirkan sekarang-. Ruang ada dipikiranmu sendiri bahwa semua yang dirimu lihat adalah suatu tiruan dari apa yang kamu lihat. Saat dirimu melihat dari mata bunga itu adalah tiruan bunga karena hal itu ada diluar pemikiranmu. Saat kita memikirkan ruang, dan ruang didunia ini bisa kita mampatkan , maka terbyang banyak imajinasi. Sebagaimana bahwa kita menjadikan aliran udara dapat dilihat, jika aku batuk akan menghasilkan larva, itulah apa yang ada dipikiran kita jika ruang ini dimampatkan oleh manusia. Manusia tidak dapat memanipulasi ruang dan waktu, tetapi matematikawan dengan pikirannya dapt memanipulasi ruang dan waktu dalam pikirannya.
Ruang dalam pikiran kita pada hakekatnya terbagi atas isi dan wadah. Andaikan ruang adalah sebuah ember isinya air maka wadah ember yang berisi air, maka banyak sekali pengilustrasiannya. Substansi dari isi diantaranya adalah material, objek, dan hakekat. Substansi dari wadah adalah kerangka, skema, formal, dan baju.
Pada dimensi waktu kita tidak bisa memanipulasi waktu. Jika diandaikan pada kasus apakah A=A? Maka jawabannya A=A andaikan A tidak terikat pada waktu. Sifat dari pikiran manusia pada pola pikir terkair waktu terdapat dalam pikiran dan luar pikiran.
Matematika menurut plato(1500 SM) terdiri dari idealisasi dan abstraksi. Ideslisasi adalah keabsolutan , dimana pikiran kita tak terbatas pada pemikiran- pemikiran. Abstraksi adalah suatu ketiadaan dimana pikiran kita memikirkan apa yang tidak dijangkau pada kehidupan nyata.
Pada sejarah matematika terdapt beberapa aspek dari matematikawan terkait ruang lingkup pemikiran studi matematika yaitu:
1.      Matematika Formal(dipelajari saat diperguruan tinggi, sudah menyangkut abstraksi, ini merupakan pemikiran matematika dalam pengikut Plato ).
2.      Model Formal(dipelajari saat di sekolah menengah atas, merupakan pemikiran dari pengikut Plato).
3.      Model Kongkrit(dipelajari saat sekolah menengah pertama, pemikiran Plato)
4.      Matematika Kongkre(dipelajari saat sekolah dasar  pemikiran dari Aristoteles)
Banyak sekali pemikiran- pemikiran matematika yang lain yaitu:
David Hilbert : tentang foundalisme(tidak percaya begitu saja dengan fakta, tetapi harus dibuktikan), Formal, Idealism.
Brouwer : Intuisi/ Anti foundalism(percaya begitu saja terhadap apa yang ada).
Immanuel Kant : Pikiran, Pengalaman, Sintetik, dan Apriori.
Beberapa pemikiran- pemikiran ini yang menjadikan matematika berkembang sampai sekarang dari zaman Plato, Aristoteles, Hilbert dan lain sebagainya. Inilah saat kita membuat eksperimen ruang dan waktu, sejarah matematika yang sudah terlampaui dapat diulang kembali dalam terkaitan materi/ isi.
Sumber: Dr. Marsigit, M.A

Senin, 07 Mei 2012

Review Of The Hstory Of Algebraic Structure


Akhir 19 dan awal abad ke-20 melihat pergeseran yang luar biasa dalam metodologi matematika. Aljabar abstrak muncul sekitar awal abad ke-20, di bawah nama aljabar modern. Studinya adalah bagian dari drive untuk lebih kekakuan intelektual dalam matematika. Awalnya, asumsi klasik aljabar , yang seluruh matematika (dan bagian utama dari ilmu alam ) tergantung, berupa sistem aksiomatik .